
Medan, 23 – 25 Juni 2025 – Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan pendidikan tinggi psikologi dengan turut berpartisipasi aktif pada kegiatan Kolokium XXXI Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) yang mengusung tema “Integrasi Sains dan Profesi Psikologi untuk Kesejahteraan Bangsa di Era Society 5.0.”
Kegiatan berskala nasional ini diselenggarakan pada 23–25 Juni 2025 di Hotel Santika Dyandra, Medan, dan diikuti oleh perwakilan program studi psikologi dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Fakultas Psikologi UBJ mengirimkan dua delegasi, yaitu Dr. Wustari L. Mangundjaya, M.Org.Psy., S.E., Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi, dan Ditta Febrieta, S.Psi., M.A. selaku Ketua Program Studi Psikologi.
Acara resmi dibuka pada Senin, 23 Juni 2025, di Gedung Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, dihadiri oleh pengurus AP2TPI, perwakilan universitas, dan pejabat daerah. Pembukaan dilanjutkan dengan welcoming dinner bertema pakaian daerah, yang menggambarkan semangat kebinekaan dan kekayaan budaya nasional.
Pada hari kedua, rangkaian kegiatan diisi dengan paparan materi, diskusi panel, serta sesi berbagi praktik baik (best practices) dari berbagai fakultas psikologi di Indonesia. Forum ini membahas berbagai isu strategis terkait arah pengembangan pendidikan psikologi di era Revolusi Industri 5.0, penyesuaian regulasi profesi, dan penguatan praktik profesional psikologi.
Salah satu narasumber utama, Prof. Fauzan, M.Pd. selaku Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, menyampaikan paparan mengenai kebijakan strategis penyesuaian kurikulum perguruan tinggi dalam menghadapi transformasi digital dan Society 5.0. Sementara itu, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., Rektor Universitas Sumatera Utara, menekankan pentingnya kepemimpinan transformatif dalam pendidikan tinggi psikologi agar mampu menjawab tantangan global dan sosial masyarakat modern.

Selain sesi paparan, forum juga membahas sinkronisasi regulasi pendidikan profesi psikologi, penguatan tata kelola kelembagaan, serta implementasi tridarma berbasis profesionalisme psikologi. Sesi khusus juga membahas strategi menghadapi Uji Kompetensi Profesi Psikologi Umum (UKPPU) melalui pengembangan portofolio, pelatihan keterampilan praktis, dan supervisi akademik.
Pada hari ketiga, kolokium difokuskan pada rapat pleno, pelaporan pertanggungjawaban pengurus, serta prosesi serah terima jabatan Ketua AP2TPI untuk masa kepengurusan baru. Rangkaian kegiatan diakhiri dengan pembacaan hasil rekomendasi kolokium dan penampilan budaya Tari Melayu Bersama sebagai simbol persatuan dan kebersamaan seluruh peserta dari berbagai daerah.
Beberapa hasil penting yang dihasilkan dalam kolokium antara lain:
- Penguatan kompetensi lulusan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang terstruktur dan berbasis kerja sama dengan mitra profesional.
- Penetapan mata kuliah pra-profesi sebagai bagian wajib dari kurikulum S1 Psikologi.
- Rekomendasi kepada AP2TPI untuk menyusun kurikulum nasional minimal 106 SKS serta memperjelas posisi magang dalam kurikulum nasional.
- Keputusan belum mendirikan LAM Psikologi karena pertimbangan biaya dan perlunya kajian mendalam.
- Advokasi terhadap pengakuan Psikolog Klinis KKNI Level 7 oleh Kementerian Kesehatan.
- Dorongan untuk mempercepat izin operasional bagi 14 Program Studi Pendidikan Profesi Psikolog yang tengah diusulkan oleh beberapa perguruan tinggi swasta.
Dekan Fakultas Psikologi UBJ, Dr. Wustari L. Mangundjaya, menyampaikan bahwa keikutsertaan UBJ dalam kolokium ini merupakan bentuk nyata kontribusi UBJ dalam memperkuat mutu pendidikan tinggi psikologi di Indonesia.
“Melalui kolokium ini, Fakultas Psikologi UBJ tidak hanya memperbarui wawasan akademik dan kebijakan, tetapi juga berperan aktif dalam menyusun arah strategis pendidikan psikologi ke depan. Kolokium menjadi wadah kolaborasi bagi seluruh prodi psikologi untuk memastikan keilmuan dan profesi psikologi tetap relevan, berdampak, dan berkontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa,” ujar Dr. Wustari.
Partisipasi Fakultas Psikologi UBJ dalam Kolokium XXXI AP2TPI menjadi bukti komitmen universitas dalam menjembatani integrasi antara sains dan profesi psikologi. Melalui hasil dan rekomendasi yang diperoleh, Fakultas Psikologi UBJ bertekad mengimplementasikan berbagai strategi penguatan akademik dan kelembagaan agar mampu mencetak lulusan yang unggul, adaptif, serta siap bersaing di era Society 5.0.
