
Bekasi – Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) bekerja sama dengan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Personal Branding dan Komunikasi Efektif” pada Kamis, 31 Juli 2025, di Grha Dr. H. M. Yasin, Kampus II UBJ. Mengusung tema “Society Impact: Sprite Up Your Career with Ubhara,” kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Psikologi UBJ, Dr. Wustari L. Mangundjaya, M.Org.Psy., S.E., Psikolog, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Konseling UBJ, Dr. Bungaran Saing, S.Si., APT., M.M., perwakilan LKSHI UBJ, tim CCEP, serta 112 mahasiswa Psikologi UBJ.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Psikologi menekankan pentingnya keseriusan mahasiswa dalam mengikuti pelatihan ini sebagai bekal menghadapi dunia kerja sekaligus ajang promosi positif bagi UBJ dan CCEP melalui dokumentasi media sosial. Sementara itu, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Konseling UBJ mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini guna memperkuat fondasi personal branding dan kemampuan komunikasi yang menjadi kunci kesuksesan profesional.
Pelatihan menghadirkan empat narasumber dari CCEP, yaitu Suheriyanto (Learning Operation & Digitalization Manager), Martha Uli (Regional Learning Manager), Hanisa Amalina (Talent Acquisition Partner), dan Najah Anindya Aisya (Talent Management Specialist). Hanisa Amalina membawakan materi bertema “Build, Brand, & Expand: Unlocking Your Personal Branding Potential,” yang menjelaskan pentingnya membangun citra diri positif berdasarkan keahlian dan kepribadian unik, dengan menekankan tiga aspek utama: koneksi, kredibilitas, dan keaslian diri. Martha Uli menambahkan bahwa resume dan profil digital, khususnya di LinkedIn, berperan besar dalam menciptakan kesan pertama dan memperkuat identitas profesional.
Sesi berikutnya, Najah Anindya Aisya membahas strategi menghadapi proses rekrutmen, mulai dari memahami perusahaan hingga menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) dalam menjawab pertanyaan wawancara agar lebih terarah dan meyakinkan. Sementara itu, Suheriyanto menjelaskan pentingnya komunikasi efektif di tempat kerja dengan mengacu pada Model Komunikasi Mehrabian, yang menekankan bahwa 55% makna disampaikan melalui bahasa tubuh, 38% melalui intonasi, dan hanya 7% lewat kata-kata. Ia juga menyoroti pentingnya empati, kejelasan pesan, serta kepercayaan dalam membangun kolaborasi yang produktif.
Kegiatan ini berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga mengikuti games, kuis, serta simulasi wawancara kerja yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis. Melalui pelatihan ini, mahasiswa memperoleh pemahaman menyeluruh tentang strategi membangun citra profesional dan keterampilan komunikasi yang efektif sebagai bekal untuk menghadapi dunia kerja.